Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung melaksanakan penanaman pohon kelapa di kawasan sekitar lapas sebagai wujud implementasi program Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kalapas Narkotika Bandar Lampung, Ade Kusmanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan agar seluruh lapas dan rutan mengoptimalkan lahan yang tersedia untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Penanaman pohon kelapa merupakan bentuk konkret komitmen kami dalam mendukung program ketahanan pangan. Instruksi Bapak Menteri sangat jelas, bahwa setiap unit pemasyarakatan harus mampu berkontribusi terhadap kemandirian pangan melalui pemanfaatan lahan yang produktif,” ujar Ade Kusmanto, Selasa (02/08).
Kegiatan ini melibatkan jajaran petugas pemasyarakatan serta warga binaan yang diberdayakan secara aktif. Melalui partisipasi ini, warga binaan tidak hanya memperoleh keterampilan bercocok tanam, tetapi juga diperkenalkan pada paradigma kemandirian dan pemberdayaan diri.
“Kami ingin warga binaan memperoleh pengalaman praktis yang dapat mereka gunakan setelah bebas nanti. Pengetahuan tentang pertanian dan pengelolaan tanaman kelapa adalah bentuk pembekalan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, sekaligus mendukung konsep pemasyarakatan yang humanis dan produktif,” tambah Kalapas.
Penanaman pohon kelapa ini merepresentasikan bahwa pemasyarakatan bukan hanya soal pembinaan individu, tetapi juga kontribusi kolektif terhadap agenda nasional. Dengan mengintegrasikan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial dalam satu kegiatan, Lapas Narkotika Bandar Lampung menunjukkan bahwa ketahanan pangan dapat dibangun dari ruang-ruang terkecil, bahkan dari balik tembok pemasyarakatan.